MAKALAH
OLAHRAGA PADA USIA TUMBUH KEMBANG
Disusun oleh :
Nama
: Aries Dian Darmawan
NIM
: 12601244141
Kelas
: PJKR E
FAKULTAS ILMU
KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari hari
kita tidak akan pernah lepas dengan aktivitas tubuh. Namun semua aktivitas
tubuh yang kita lakukan belum tentu baik untuk tubuh kita. Oleh karena itu kita
harus memahami apa makna dari aktivitas tubuh itu sendiri, atau yang lebih
populer dengan kata olahraga. Olahraga merupakan suatu bentuk kerja atau
aktivitas badan kita yang mengikut sertakan sistem-sistem sel, jaringan dan
alat-alat badan secara terpadu untuk melayani kebutuhan-kebutuhan demi
tercapainya tujuan kerja tersebut.
Pada anak-anak, remaja,
dewasa, tua, dan usia lanjut mempunyai takaran olahraga yang berbeda-beda,
semua ini disebabkan oleh kemampuan dan kebutuhan dari tubuh kita sendiri. Jadi
ketika kita akan melakukan atau akan memberikan olahraga kita harus melihat
umur dari orang yang akan melaksanakannya. Karena apabila tidak sesuai bisa
berakibat tidak baik untuk tubuh, contohnya apabila anak-anak disuruh
mengangkat beban yang terlalu berat, maka bisa jadi akan menghambat pertumbuhan
dari si anak tersebut. Jadi sangat penting kita harus mengetahui
pedoman-pedoman dalam melakukan olahraga.
Dilihat dari uraian diatas,
maka kami mencoba membahasnya dengan dituangkan dalam bentuk makalah yang
sederhana ini. Kami akan membahas pedoman-pedoman latihan olahraga pada
anak-anak, sehingga diharapkan setelah ini kita semua bisa mengetahui bagaimana
dan olahraga apa yang baik diberikan kepada anak-anak.
B. Rumusan
Masalah
Sesuai dengan pembatasan
masalah di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah
olahraga itu ?
2. Apakah saja
komponen utama sebagai tujuan dalam peranan olahraga usia dini ?
3. Apa
manfaat olahraga bagi anak ?
4. Jenis
olahraga apa sajakah yang cocok untuk anak sesuai dengan umurnya ?
BAB III
PEMBAHASAN
A. Apa
Olahraga Itu ?
( Sumber: Foto Sendiri ) |
Olahraga dapat diartikan
yang seluas-luasnya yang meliputi segala kegiatan atau usaha untuk mendorong,
membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun
rohani pada tiap-tiap menusia ( Departemen olahraga, 1964 hal. 61). Olahraga
dalam arti yang lebih sempit ialah latihan gerak badan untuk menguatkan dan
menyehatkan badan ( Poerwodarminto, 1975 hal.684). Dalam uraian ini olahraga
yang dimaksud adalah aktivitas jasmani yang dapat dilakukan setiap hari dengan
mudah dan tanpa memerlukan alat dan perlengkapan yang mahal, misalnya: jalan
cepat, lari, lari ditempat, bersepeda, senam, dan sebagainya.
Makna
olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh
satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam
Webster’s New Collegiate Dictionary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas
fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau
dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).Menurut Toto
Mucholik olahraga di definsikan sebagai proses sistematik yang berupa segala
kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan, pertandingan, dan
prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berkualitas bedasarkan pancasila. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa olahraga adalah proses sistematis dan terprogram yang dilakukan guna
mencapai kesejahteraan jasmani, rohani dan sosial yang diaplikasikan dalam
berbagai aktivitas permainan, perlombaan maupun pertandingan. Oleh karena itu
olahraga harusnya menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan
manusia karena mengingat manfaat yang sangat besar bagi tubuh manusia. Adapun
ruang lingkup olahraga itu sendiri terbagi atas 3 jenis yang setiap jenisnya
mempunyai tujuannya masing-masing:
- Olahraga Pendidikan
( Sumber: Foto Sendiri ) |
Olahraga
yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan teratur dan berkelanjutan,
untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, ketrampilan, kesehatan dan kebugaran
jasmani.
2.
2.Olahraga Rekreasi
( Sumber: Foto Sendiri ) |
Olahraga
yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk
kesehatan, kebugaran dan kegembiraan.
3. Olahraga Prestasi ( Sumber: Foto Sendiri ) |
Olahraga
yang membina dan mengembangkan olahraga (atlet) secara terencana,berjenjang dan
berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Jadi olahraga merupakan sebuah
aktivitas yang terukur untuk mengembangkan atau memperbaiki kualitas hidup
manusia agar lebih bugar serta produktif dalam menjalankan hidupnya.
Olahraga
juga merupakan sebuah barometer bagi kemajuan suatu bangsa, dengan prestasi
olahraga yang baik tentunya akan menjadi sebuah kebanggan bagi suatu bangsa
oleh karena itu Penciptaan kualitas SDM dalam bidang olahraga seharusnya
dimulai sejak dini, karena merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa,
sehingga harus dipersiapkan sedini mungkin agar dapat tercapainya sebuah
perkembangan dan prestasi yang optimal.
Pada usia
kanak-kanak misalnya anak cenderung melakukan sebuah aktivitas-aktivitas
jasmani walaupun itu masih terlihat sangat sederhana contohnya seperti bermain
yang didalam bermain tersebut melibatkan aktivitas-aktivitas jasmani seperti
berjalan,berlari, melompat dan meloncat tanpa mereka sadari aktivitas tersebut
menunjukan seberapa baik kualitas pertumbuhan gerak jasmani mereka karena
setiap anak mempunyai kualitas gerak yang berbeda-beda sesuai dengan usia
dan pertumbuhan mereka untuk itu selaku orang tua dan guru penjas khususnya
harus jeli melihat perkembangan gerak anak tersebut, sehingga mulai dari sedini
mungkin, anak sudah mulai diperkenalkan sedikit demi sedikit dengan beberapa
cabang olahraga yang nantinya akan mereka pilih sesuai dengan minat dan
bakatnya.
Dalam hal
ini juga anak tidak dapat dipaksakan dalam memilih cabang olahraga yang mereka
senangi, untuk itu selaku orang tua, guru dan pelatih hendaknya memberikan
kebebasan kepada anak-anak untuk memilih cabang olahraga yang diminatinya kelak
serta tidak membatasi kebebasan gerak anak tersebut untuk selalu beraktivitas
dan berkreativitas, karena pada dasarnya masa kanak-kanak adalah masa dimana
anak tersebut mencoba mengeksplorasi gerak serta pengetahuan mereka.
B. Komponen Utama Sebagai Tujuan Yang Sangat
Penting Dalam Peranan Olahraga Usia Dini :
1. Pertumbuhan dan perkembangan organik
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran,
baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan,
perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih
dewasa.
Aktivitas yang bersemangat, teratur serta terus
menerus sangat penting bagi mempertebal lapisan persendian, memperkuat pengikat
ke tulang, serta pengikat tulang-tulang dalam tubuh. Sehingga kemampuan
paru-paru, jantung dan saluran darah dalam menyuplai oksigen ke jaringan-jaringan.
Dengan aktivitas gerak seperti lari, renang, lompat, dan sebagainya.
Fleksibilitas dilakukan dengan peregangan sederhana secara dinamis dan statis.
Sehingga pertumbuhan dan perkembangan sel-sel dapat berkembang secara optimal
dengan malakukan aktivitas fisik tersebut.
2. Keterampilan neuromuskuler / motorik
Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan
tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan spinal
cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar
adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau
seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.
Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua :
1. Keterampilan gerak kasar
Pada usia dini diharapkan telah mampu melakukan
gerakan-gerakan motorik kasar seperti, menurunkan tangga langkah demi langkah,
tetap seimbang ketika berjalan mundur, berlari dan langsung menendang-nendang
bola, melompat-lompat dengan kaki bergantian, melompati selokan selebar
setengah meter dengan satu kaki, berjinjit dengan tangan di pinggul,
melambungkan bola tenis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan menggunakan
dua tangan, menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut, mengendarai sepeda roda
tiga dan membuat belokan tajam dengan sepeda roda tiga, dan memanjat.
Melalui permainan aktivitas fisik keterampilan motorik
anak akan berkembang dengan baik, dalam keseimbangan dan kekuatan fisik serta
kecekatan dan kecepatan gerak. Di samaping hal ini, sebagai guru kita harus
memperhatikan anak dalam kegiatan yang dilakukan. Anak-anak belum menyadari
seberapa besar bahaya yang ada disekitarnya, maka dari itu sebagai guru harus
member peringatan dan mengawasi langsung pada saat anak bermain.
2. Motorik Halus
Motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan
aktivitas otot-otot kecil atau halus; gerakan ini lebih menuntut koordinasi
mata dan tangan dan kemampuan pengendalian yang baik, yang memungkinkannya
untuk melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerakan-gerakannya. Yang
termasuk gerakan motorik halus ini antara lain adalah kegiatan mencoret,
melempar, menangkap bola, meronce manik-manik, menggambar, menulis, menjahit
dan lain-lain. Keterampilan ini berkembang lebih lambat dibandingkan dengan
keterampilan motorik kasar karena memang
tuntutannya lebih tinggi.
3. Perkembangan intelektual
Pendidikan jasmani juga
bermanfaat untuk perkembangan intelektual. Pendidikan jasmani memberikan
kesempatan kepada anak untuk bergerak mengekspersikan dirinya, meneriakan suara
sesuai dengan gerakan yang dilakukan. Pendidkan jasmani membantu memelihara kesimbangan
psikologi anak. Penelitian di Negara luar menunjukan bahwa tamabahan jam
pelajaran pendidikan jasmani meningkatkan kemampuan akademik para siswa secara
nyata.
4. Perkembangan emosional pribadi
dan sosial
Pendidikan jasmani berguna bagi perkembangan pribadi
dan social yang menuntut upaya individu dan interaksi dengan yang lain.
Menyenangi dan sukses dalam aktivitas fisik akan menigkatakan kepercayaan diri
dan kesadaran sosial. Damon & Hart, 1982 (Petterson 1996) menyatakan bahwa
kemampuan fisik berkaitan erat dengan self -image anak. Anak yang memiliki
kemampuan fisik yang lebih baik di bidang olahraga akan menyebabkan dia
dihargai teman-temannya.
Hal tersebut juga seiring dengan hasil penelitian yang
dilakukan Ellerman, 1980 (Peterson, 1996) bahwa kemampuan motorik yang baik
berhubungan erat dengan self-esteem. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem
organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada
periode prenatal (dalam kandungan).
C. Manfaat
Olahraga Bagi Anak
Olahraga banyak mempunyai
manfaat diantaranya adalah sebagai beriku:
1. Meningkatkan Kesehatan
Para peneliti di Centers for
Disease Control mengungkapkan, salah satu masalah yang dialami anak-anak di
Amerika adalah obesitas. Masalah kelebihan berat badan ini akan meningkatkan
faktor risiko penyakit diabetes dan darah tinggi tiga kali lipat saat dewasa.
Salah satu cara yang paling dianjurkan untuk mencegahnya adalah dengan
berolahraga. Aktivitas fisik ini akan membantu membakar kalori yang tak
dibutuhkan tubuh, dan mencegah obesitas.
2. Meningkatkan
Kecerdasan
Menurut para peneliti di
Michigan State University's Institute, anak yang gemar berolahraga terbukti
lebih cerdas dibandingkan yang tidak. Mereka mengungkapkan, olahraga bisa
membantu mengajarkan anak untuk konsentrasi pada tugas, dan mengatur waktu
lebih efektif.
3. Lebih
Sportif
Kalah dan menang merupakan
hal yang biasa dalam permainan. Namun dalam olahraga, mereka diajarkan untuk
bisa menghargai kalah dan menang dengan sportif. Mereka bisa berjabat tangan
dengan lawannya, tidak peduli apa pun hasil pertandingannya. Ketika dewasa,
sikap sportif ini akan terbawa dan membuat mereka lebih menghargai teman dan
berusaha melakukan yang terbaik dan sportif.
4. Sarana
Sosialisasi
Olahraga bisa menjadi sebuah
jaringan sosial instan bagi anak-anak. Bagi anak-anak yang cenderung tertutup
dan minder, olahraga bisa jadi cara yang baik untuk meningkatkan kepercayaan
diri dan pergaulan mereka. Tim olahraga menawarkan persahabatan dan kekompakan
antaranggota, dan ini akan membantu anak untuk menjalin persahabatan.
5. Membangun
Percaya Diri
Olahraga bisa membantu
meningkatkan kepercayaan diri anak, apalagi jika mereka bisa menghasilkan
sebuah prestasi. Olahraga memberikan kesempatan anak untuk belajar,
berprestasi, dan berpikir positif tentang diri sendiri melalui pengembangan
keterampilan. Aktivitas fisik ini akan menumbuhkan citra diri yang sehat dan
penilaian positif terhadap diri sendiri.
6. Mengajarkan
Kerjasama
Beberapa jenis olahraga
berkelompok seperti sepakbola membutuhkan kerjasama tim yang baik. Olahraga
akan membantu anak untuk bisa bekerjasama dengan anggota lain, memahami aturan,
dan mendengarkan pelatih agar berprestasi. Menjadi bagian dari kelompok dan
belajar melakukan apa yang terbaik untuk tim menjadi salah satu manfaat
berolahraga.
7. Membantu
Menentukan Target
Dalam olahraga, target akhir
yang ingin dicapai adalah membawa pulang piala kejuaraan, memenangkan turnamen,
dan mencetak skor maksimal. Namun, sebelum meraih itu semua, para pemain harus
menguasai teknik dasar dan keterampilan olahraga. Melalui proses ini, olahraga
memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak untuk menentukan tujuan jangka
panjang dan pendek dalam hidup mereka.
8. Membina
Ketekunan
Anak-anak yang mengikuti
berbagai kelas olahraga pasti punya kata-kata tertentu untuk menyemangati
dirinya sendiri. Dan kata-kata ini biasanya terbawa untuk menyemangati
dirinya saat gagal melakukan berbagai hal. Anak yang gemar berolahraga sudah
terlatih untuk menghadapi luka, kekecewaan, dan kekalahan. Mereka diajarkan
untuk menghadapi kegagalan mereka dengan tenang, dan berusaha lebih tekun di
pertandingan berikutnya.
9. Menghindarkan
Tindak Kriminalitas
Kosongnya beberapa jam di
sore hari tak jarang membuat anak cepat bosan. Daripada keluyuran tak jelas,
sebaiknya ajak mereka berolahraga karena hal ini bisa menghindarkan mereka dari
pergaulan tidak benar, dan juga tindak kriminal.
10. Memberi
Kebahagiaan
Bagaimanapun juga, olahraga
adalah permainan. Permainan bertujuan untuk memberikan kegiatan yang
menyenangkan bagi anak. Sebagai langkah awal memperkenalkan olahraga pada anak,
ajak mereka berlari, melompat, melempar, menangkap, menyelam, berenang, dan
lain-lain. Lakukan ini agar mereka tahu bahwa olahraga itu menyenangkan,
sehingga lebih mudah membuat mereka berolahraga.
D. JENIS OLAHRAGA BAGI ANAK
Pembahasan olahraga pada
anak yang mengalami tumbuh kembang ini mencakup dua aspek. Aspek pertama
merupakan latihan jasmani dan permainan yang mempunyai pengaruh terhadap
stamina atau kesegaran jasmani. Beberapa latihan dapat berlanjut sebagai
kegiatan rekreasi atau hobi. Aspek kedua merupakan latihan yang khusus,
menyangkut prestasi pada pertandingan suatu cabang olahraga ( Smith,
1978).Sampai saat ini, kepustakaan tentang olahraga pada anak di Indonesia
sangat jarang, meskipun disadari bahwa pembinaan olahragaharus dimulai sejak
kanak-kanak.
Ada beberapa macam jenis
olahraga bagi anak-anak yang harus dilakukan untuk menjaga kesegaran jasmani
dan kesehatan tubuhnya yaitu perawaatan dalam posisi bayi, olahraga usia
prasekolah, olahraga usia sekolah dasar, olahraga usia sekolah menengah.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis olahraga, yaitu:
1. Perawatan
Dalam Posisi Bayi
Macam posisi bayi dalam 3
bulan pertamasetelah lahir, memberi pengalaman latihan pertumbuhanyang berbeda.
Beberapa penelitian ( Gleiss, 1970; Brackbiel et al, 1973), menunjukkan sikap
terlentang membatasi persepsi mata, kurang latihan otot dan cenderung terdapat
kelemahan sendi panggul. Kekurangan relatif aktivitas otot, merupakan suatu
faktor penyebab deformitas tulang, terutama lengan, panggul dan tulang
belakang.
Bayi mempunyai kecenderungan
kembung karena usus yang relatif panjang dibanding panjang badannya dan otot
perut yang masih lemah sehingga frekuensi muntah bertambah.
Perawatan dalam posisi
tengkurap memberi latihan secara aktif; persepsi pandangan lebih luas,
pertumbuhan tulang lebih harmonis dan tengkorak lebih bulat. Terjadi
pertumbuhan kekuatan, otot tengkuk, lengan dan tungkai. Frekuensi paru-paru
akan lebih meningkat karena interaksi kerja diafragma, otot dada dan perut yang
lebih meningkat berkembang ( Hutchison et al, 1979). Pada posisi tengkurap
maupun lentang, diperkuat oleh pertumbuhan otot perut, sehingga pemberian minum
lebih mudah ( Yu, 1975; Blumenthal et al, 1979).
Pertama kali dalam latihan
tengkurap, bayi secara spontan menggerakkan kedua tungkai ( frog position ) dan
menangis. Selanjutnya bayi akan lebih banyak tidur dan kurang frekuensi
menangis dibanding posisi terlentang. Bayi dalam beberapa hari dapat mengangkat
kepala bereaksi, bereaksi pada suara dan dalam bulan pertamalengan sudah
menahan kepala dan terangkat.
2. Olahraga Bagi Usia Prasekolah
Seperti telah kita sepakati,
sebaiknya olahraga dimulai sejak usia muda. Tetapi banyak yang belum tahu jenis
olahraga apa yang harus dilakukan untuk anak-anak dalam berbagai usia, dan apa
tujuan gerakan-gerakan yang dilakukan pada waktu melakukan olahraga. Banyak
orangtua yang tidak menghiraukan apakah anakanya melakukan olahraga apa tidak,
sehingga tidak heran jika banyak para pemuda baik pria maupun wanita yang
kurang baik kesegaran jasmaninya. Ini semua akibat kurangnya pengetahuan
mengenai manfaat olahraga bagi kesehatan.
Kita dilahirkan mempunyai
kaki, namun untuk dapat berjalan membutuhkan suatu proses belajar, dari
merangkak dilatih sampai bisa berjalan. Demikian pula halnya dengan berlari,
melompat, melempar dan menangkap membutuhkan pula suatu proses latihan. Jika
hal ini tidak dilatih sejak dini maka untuk seterusnya koordinasi tubuh tidak
berkembang dengan baik.
a. Usia
satu setengah tahun hingga dua tahun
Olahraga bisa dilakukan saat
buah hati Anda mulai dapat bergerak, berjalan dan berlari dengan benar. Umumnya
hal ini dilakukan saat anak berusia 1,5 hingga 2 tahun. Saat usia tersebut,
anak dapat mulai diperkenalkan dengan olahraga yang dilakukan secara teratur.
Anak dapat mulai dengan banyak bermain dan mempelajari hal baru yang mudah
ditemuinya. Berikan semangat agar anak Anda aktif melakukan aktivitas fisik
sejak usia dini.
b. Usia dua
tahun
Di usia dua tahun, anak
cenderung suka dengan hal yang tidak teratur, bebas dan tanpa peraturan. Anda
dapat mengajaknya olahraga sambil bermain seperti berlari-lari kecil, mengejar
mainan, mendorong ayunan, bermain air atau melakukan banyak gerakan yang
menyenangkan namun juga dapat menyehatkan fisiknya.
c. Usia
tiga tahun
Sedangkan anak pada usia
tiga tahun mulai dapat mengubah arah gerakannya misalnya belok kanan, kiri,
depan atau belakang. Dengan kemampuan seperti itu, Anda dapat mengajaknya
lari-lari kecil sekitar 5-10 menit setiap harinya. Lakukan variasi kegiatan
olahraga dengan mulai mengajarkan anak berenang, bermain baseball dan berbagai
permainan lain yang memiliki aturan permainan.
d. Usia
empat hingga lima tahun
Anak dapat bermain dalam
aturan yang lebih kompleks. Ajaklah ia bermain dan belajar menggelindingkan
bola, menangkap bola dan bermain sepeda walaupun pada umumnya mereka belum
mampu membedakan daerah mana yang berbahaya untuk bermain. Untuk itu, katakan
kepada sang anak agar jauhi jalan raya atau tempat yang asing baginya. Dalam
hal ini, pengawasan Anda sebagai orangtua sangatlah diperlukan.
2. Olahraga
Bagi Usia Sekolah Dasar
a. Usia
enam sampai delapan tahun
Ketika anak mulai masuk
sekolah dasar, fisik maupun mentalnya lebih matang. Pertumbuhan yang nampak
sangat jelas dengan bertambahnya panjang lengan dan kaki. Koordinasi antara
tangan dan mata serta kaki bertambah pula. Keberanianya juga lebih berkembang.
Pengenalan lingkungan lebih luas dengan perkembangan sosialisasi dan berlatih
bersama teman sekolah. Terutama gerakan keseimbangan dan koordinasi gerakan.
Anak merasa mudah lelah dan perhatian untuk kelompok masih kurang. Meskipun
dorongan dan nasihat diperlukan tetapi anak memerlukan kebebasan mengunakan
kekuatannya. Apabila salah satu cabang olahraga dipilih sejak masa ini, terdapat
kecenderungan dipertahankan untuk prestasi. Hal ini terjadi baik pada anak
laki-laki maupum perempuan. Anak perempuanpun karena itu harus dibimbing untuk
mengembangkan kekuatan badan bagian atas, dan sangat berguna untuk memelihara
berat badanya.
Dalam permainan olahraga,
anak-anak pada usia ini sudah siap untuk menggunakan alat pemukul seperti raket
atau bat. Semua olahraga kompetitif menjadi sangat menarik baginya. Inilah
waktu yang sangat baik untuk melatih senam. Tentunya harus dalam pengawasan
pelatih yang baik dan sabar, karena ada beberapa gerakan yang menakutkan bagi
anak pada usia ini, misalnya gerakan jungkir balik.
b. Usia
sembilan sampai dua belas tahun
Terjadi pertumbuhan yang
cepat dan peningkatan kekuatan. Anak putri waktu pertumbuhanya lebih awal 1-2
tahun. Koordinasi tangan mata lebiih baik, demikian pula gerakan otot yang
kecil.
Dianjurkan memberikan
sebanyak mungkin latihan cabang olahraga untuk mengembangkan kecepatan maupun
gerakan dinamis (senam, lari cepat, loncat indah, tennis meja, basket, skating,
dll). Anak berkesempatan mempelajari perinsip-perinsip dasar teknik dan alat
tubuh secara keseluruhan.
Pada akhir usia ini terdapat
perbedaan perhatian macam olahraga antara pria dan wanita dan anak memandang
bahwa ukuran fisik menentukan. Berhasil atau tidaknya suatu latihan pada masa
ini dapat mengakibattkan fiksasi menetap, hambatan, sikap negatif terhadap
olahraga ( Astrand dan Rodahl, 1970; Vries, 1971; Bailey,1973; Morehouse; dan
Miller, 1976).
3. Olahraga bagi
usia sekolah menengah usia tiga belas sampai lima belas tahun
Merupakan masa penelitian
diri sendiri terhadap latihan olahraga. Pertumbuhan jaringan telah berhenti
pada masa ini, akan tetapi tulang dan ligamen belum cukup kuat untuk beban
latihan yang berat. Kecelakaan sering terjadi pada tulang panjang di daerah
discus epiphyseus ( Warl, 1979). Sedang frekuensi kecelakaan tinggi pada sepak
bola dan angkat besi, rendah pada tenis dan berenang. (Sarrick & Requa,
1978)
Lihat video, contoh pembelajaran olahraga pada anak usia dini atau SD. :)
( Sumber: Youtube.com )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Olahraga adalah segala
kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina
kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada tiap-tiap menusia. Olagraga pada
anak lebih ditekankan pada aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan, karena
pada masa anak-anak merupakan masa dimana mereka sangat senang bermain. Manfaat
olahraga bagi anak yaitu dapat membangun fisik dan mental yang baik bagi
mereka.
Usia terbaik
untuk melakukan stimulasi pada anak adalah sedini mungkin. Hasil yang optimal
akan didapat bila anak sudah diberikan rangsangan tumbuh kembang saat ia masih
di dalam kandungan usia 4 bulan dan setelah lahir hingga ia berusia 6 tahun.
Namun pemberian rangsangan tumbuh kembang perlu dilanjutkan setelah anak
berusia 6 tahun hingga usia 8 tahun. Tumbuh kembang menekankan pada 4 aspek
kemampuan dasar anak yang perlu mendapatkan rangsangan yaitu: kemampuan gerak
kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan berbahasa, serta kemampuan
bersosialisasi (berinteraksi) dan kemandirian.
Dalam masa ini, yang diperlukan anak adalah kegembiraan dalam melakukan latihan olahraga. Setelah mereka beranjak dewasa baru lah diberikan latihan-latihan sesuai dengan proporsinya. Peranan Olahraga usia dini sebagai pembentuk dasar dalam membina atlit usia lanjut, dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi Olahraga Nasional maupun Internasional.
Dalam masa ini, yang diperlukan anak adalah kegembiraan dalam melakukan latihan olahraga. Setelah mereka beranjak dewasa baru lah diberikan latihan-latihan sesuai dengan proporsinya. Peranan Olahraga usia dini sebagai pembentuk dasar dalam membina atlit usia lanjut, dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi Olahraga Nasional maupun Internasional.
B. Saran
Dalam mengajarkan olahraga
pada anak, dianjurkan untuk tidak memberikan beban yang berlebih. Yang
terpenting adalah anak mau bergerak dan merasa senang untuk melakukan olahraga.
Daftar Pustaka
http://penjaskes-pendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com/2010/12/peranan-olahraga-usia-dini.html
http://olahragauntukanak.blogspot.com
http://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-olahraga-anak-usia-dini.html
Ayo Jangan Mudah Menyerah !!!! ((((( Bravo Olahraga )))) !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar