Sabtu, 01 November 2014

MAKALAH OLAHRAGA PADA USIA TUMBUH KEMBANG


MAKALAH
OLAHRAGA PADA USIA TUMBUH KEMBANG




Disusun oleh :
                                      Nama   : Aries Dian Darmawan
                                      NIM     : 12601244141
                                      Kelas    : PJKR E

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari hari kita tidak akan pernah lepas dengan aktivitas tubuh. Namun semua aktivitas tubuh yang kita lakukan belum tentu baik untuk tubuh kita. Oleh karena itu kita harus memahami apa makna dari aktivitas tubuh itu sendiri, atau yang lebih populer dengan kata olahraga. Olahraga merupakan suatu bentuk kerja atau aktivitas badan kita yang mengikut sertakan sistem-sistem sel, jaringan dan alat-alat badan secara terpadu untuk melayani kebutuhan-kebutuhan demi tercapainya tujuan kerja tersebut.
Pada anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan usia lanjut mempunyai takaran olahraga yang berbeda-beda, semua ini disebabkan oleh kemampuan dan kebutuhan dari tubuh kita sendiri. Jadi ketika kita akan melakukan atau akan memberikan olahraga kita harus melihat umur dari orang yang akan melaksanakannya. Karena apabila tidak sesuai bisa berakibat tidak baik untuk tubuh, contohnya apabila anak-anak disuruh mengangkat beban yang terlalu berat, maka bisa jadi akan menghambat pertumbuhan dari si anak tersebut. Jadi sangat penting kita harus mengetahui pedoman-pedoman dalam melakukan olahraga.
Dilihat dari uraian diatas, maka kami mencoba membahasnya dengan dituangkan dalam bentuk makalah yang sederhana ini. Kami akan membahas pedoman-pedoman latihan olahraga pada anak-anak, sehingga diharapkan setelah ini kita semua bisa mengetahui bagaimana dan olahraga apa yang baik diberikan kepada anak-anak.
BRumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.  Apakah olahraga itu ?
2.  Apakah saja komponen utama sebagai tujuan dalam peranan olahraga usia dini ?
3.  Apa manfaat olahraga bagi anak ?
4.  Jenis olahraga apa sajakah yang cocok untuk anak sesuai dengan umurnya ?
BAB III
PEMBAHASAN

A. Apa Olahraga Itu ?


( Sumber: Foto Sendiri )

Olahraga dapat diartikan yang seluas-luasnya yang meliputi segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada tiap-tiap menusia ( Departemen olahraga, 1964 hal. 61). Olahraga dalam arti yang lebih sempit ialah latihan gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan badan ( Poerwodarminto, 1975 hal.684). Dalam uraian ini olahraga yang dimaksud adalah aktivitas jasmani yang dapat dilakukan setiap hari dengan mudah dan tanpa memerlukan alat dan perlengkapan yang mahal, misalnya: jalan cepat, lari, lari ditempat, bersepeda, senam, dan sebagainya.
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictionary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).Menurut Toto Mucholik olahraga di definsikan sebagai proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan, pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia  seutuhnya yang berkualitas bedasarkan pancasila. Dari pendapat diatas dapat  disimpulkan bahwa olahraga adalah proses sistematis dan terprogram yang dilakukan guna mencapai kesejahteraan jasmani, rohani dan sosial yang diaplikasikan dalam berbagai aktivitas permainan, perlombaan maupun pertandingan. Oleh karena itu olahraga harusnya menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena mengingat manfaat yang sangat besar bagi tubuh manusia. Adapun ruang lingkup olahraga itu sendiri terbagi atas 3 jenis yang setiap jenisnya mempunyai tujuannya masing-masing:


  1. Olahraga Pendidikan
( Sumber: Foto Sendiri )
Olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan teratur dan berkelanjutan, untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, ketrampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani.
2.                2.Olahraga Rekreasi
 
( Sumber: Foto Sendiri )
    
             Olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran dan kegembiraan.   
        3. Olahraga Prestasi 
 
( Sumber: Foto Sendiri )

Olahraga yang membina dan mengembangkan olahraga (atlet) secara terencana,berjenjang dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Jadi olahraga merupakan sebuah aktivitas yang terukur untuk mengembangkan atau memperbaiki kualitas hidup manusia agar lebih bugar serta produktif dalam menjalankan hidupnya.
Olahraga juga merupakan sebuah barometer bagi kemajuan suatu bangsa, dengan prestasi olahraga yang baik tentunya akan menjadi sebuah kebanggan bagi suatu bangsa oleh karena itu Penciptaan kualitas SDM dalam bidang olahraga  seharusnya dimulai sejak dini, karena  merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa, sehingga harus dipersiapkan sedini mungkin agar dapat  tercapainya sebuah perkembangan dan prestasi  yang optimal.
Pada usia kanak-kanak misalnya anak cenderung melakukan sebuah aktivitas-aktivitas jasmani walaupun itu masih terlihat sangat sederhana contohnya seperti bermain yang didalam bermain tersebut melibatkan aktivitas-aktivitas jasmani seperti berjalan,berlari, melompat dan meloncat tanpa mereka sadari aktivitas tersebut menunjukan seberapa baik kualitas pertumbuhan gerak jasmani mereka karena setiap anak  mempunyai kualitas gerak yang berbeda-beda sesuai dengan usia dan pertumbuhan mereka untuk itu selaku orang tua dan guru penjas khususnya harus jeli melihat perkembangan gerak anak tersebut, sehingga mulai dari sedini mungkin, anak sudah mulai diperkenalkan sedikit demi sedikit dengan beberapa cabang olahraga yang nantinya akan mereka pilih sesuai dengan minat dan bakatnya.
Dalam hal ini juga anak tidak dapat dipaksakan dalam memilih cabang olahraga yang mereka senangi, untuk itu selaku orang tua, guru dan pelatih hendaknya memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk memilih cabang olahraga yang diminatinya kelak serta tidak membatasi kebebasan gerak anak tersebut untuk selalu beraktivitas dan berkreativitas, karena pada dasarnya masa kanak-kanak adalah masa dimana anak tersebut mencoba mengeksplorasi gerak serta pengetahuan mereka.
B.  Komponen Utama Sebagai Tujuan Yang Sangat Penting Dalam Peranan Olahraga Usia Dini :
1. Pertumbuhan dan perkembangan organik
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Aktivitas yang bersemangat, teratur serta terus menerus sangat penting bagi mempertebal lapisan persendian, memperkuat pengikat ke tulang, serta pengikat tulang-tulang dalam tubuh. Sehingga kemampuan paru-paru, jantung dan saluran darah dalam menyuplai oksigen ke jaringan-jaringan. Dengan aktivitas gerak seperti lari, renang, lompat, dan sebagainya. Fleksibilitas dilakukan dengan peregangan sederhana secara dinamis dan statis. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan sel-sel dapat berkembang secara optimal dengan malakukan aktivitas fisik tersebut.
2. Keterampilan neuromuskuler / motorik
Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua :
1. Keterampilan gerak kasar
Pada usia dini diharapkan telah mampu melakukan gerakan-gerakan motorik kasar seperti, menurunkan tangga langkah demi langkah, tetap seimbang ketika berjalan mundur, berlari dan langsung menendang-nendang bola, melompat-lompat dengan kaki bergantian, melompati selokan selebar setengah meter dengan satu kaki, berjinjit dengan tangan di pinggul, melambungkan bola tenis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan menggunakan dua tangan, menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut, mengendarai sepeda roda tiga dan membuat belokan tajam dengan sepeda roda tiga, dan memanjat.
Melalui permainan aktivitas fisik keterampilan motorik anak akan berkembang dengan baik, dalam keseimbangan dan kekuatan fisik serta kecekatan dan kecepatan gerak. Di samaping hal ini, sebagai guru kita harus memperhatikan anak dalam kegiatan yang dilakukan. Anak-anak belum menyadari seberapa besar bahaya yang ada disekitarnya, maka dari itu sebagai guru harus member peringatan dan mengawasi langsung pada saat anak bermain.
2. Motorik Halus
Motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus; gerakan ini lebih menuntut koordinasi mata dan tangan dan kemampuan pengendalian yang baik, yang memungkinkannya untuk melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerakan-gerakannya. Yang termasuk gerakan motorik halus ini antara lain adalah kegiatan mencoret, melempar, menangkap bola, meronce manik-manik, menggambar, menulis, menjahit dan lain-lain. Keterampilan ini berkembang lebih lambat dibandingkan dengan keterampilan motorik kasar karena memang tuntutannya lebih tinggi.
3. Perkembangan intelektual
Pendidikan jasmani juga bermanfaat untuk perkembangan intelektual. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada anak untuk bergerak mengekspersikan dirinya, meneriakan suara sesuai dengan gerakan yang dilakukan. Pendidkan jasmani membantu memelihara kesimbangan psikologi anak. Penelitian di Negara luar menunjukan bahwa tamabahan jam pelajaran pendidikan jasmani meningkatkan kemampuan akademik para siswa secara nyata.
4. Perkembangan emosional pribadi dan sosial
Pendidikan jasmani berguna bagi perkembangan pribadi dan social yang menuntut upaya individu dan interaksi dengan yang lain. Menyenangi dan sukses dalam aktivitas fisik akan menigkatakan kepercayaan diri dan kesadaran sosial. Damon & Hart, 1982 (Petterson 1996) menyatakan bahwa kemampuan fisik berkaitan erat dengan self -image anak. Anak yang memiliki kemampuan fisik yang lebih baik di bidang olahraga akan menyebabkan dia dihargai teman-temannya.
Hal tersebut juga seiring dengan hasil penelitian yang dilakukan Ellerman, 1980 (Peterson, 1996) bahwa kemampuan motorik yang baik berhubungan erat dengan self-esteem. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan).
C. Manfaat Olahraga Bagi Anak
Olahraga banyak mempunyai manfaat diantaranya adalah sebagai beriku:
1.  Meningkatkan Kesehatan
Para peneliti di Centers for Disease Control mengungkapkan, salah satu masalah yang dialami anak-anak di Amerika adalah obesitas. Masalah kelebihan berat badan ini akan meningkatkan faktor risiko penyakit diabetes dan darah tinggi tiga kali lipat saat dewasa. Salah satu cara yang paling dianjurkan untuk mencegahnya adalah dengan berolahraga. Aktivitas fisik ini akan membantu membakar kalori yang tak dibutuhkan tubuh, dan mencegah obesitas.
2.  Meningkatkan Kecerdasan
Menurut para peneliti di Michigan State University's Institute, anak yang gemar berolahraga terbukti lebih cerdas dibandingkan yang tidak. Mereka mengungkapkan, olahraga bisa membantu mengajarkan anak untuk konsentrasi pada tugas, dan mengatur waktu lebih efektif.
3.  Lebih Sportif
Kalah dan menang merupakan hal yang biasa dalam permainan. Namun dalam olahraga, mereka diajarkan untuk bisa menghargai kalah dan menang dengan sportif. Mereka bisa berjabat tangan dengan lawannya, tidak peduli apa pun hasil pertandingannya. Ketika dewasa, sikap sportif ini akan terbawa dan membuat mereka lebih menghargai teman dan berusaha melakukan yang terbaik dan sportif.
4.  Sarana Sosialisasi
Olahraga bisa menjadi sebuah jaringan sosial instan bagi anak-anak. Bagi anak-anak yang cenderung tertutup dan minder, olahraga bisa jadi cara yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri dan pergaulan mereka. Tim olahraga menawarkan persahabatan dan kekompakan antaranggota, dan ini akan membantu anak untuk menjalin persahabatan.
5.  Membangun Percaya Diri
Olahraga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri anak, apalagi jika mereka bisa menghasilkan sebuah prestasi. Olahraga memberikan kesempatan anak untuk belajar, berprestasi, dan berpikir positif tentang diri sendiri melalui pengembangan keterampilan. Aktivitas fisik ini akan menumbuhkan citra diri yang sehat dan penilaian positif terhadap diri sendiri.
6.  Mengajarkan Kerjasama
Beberapa jenis olahraga berkelompok seperti sepakbola membutuhkan kerjasama tim yang baik. Olahraga akan membantu anak untuk bisa bekerjasama dengan anggota lain, memahami aturan, dan mendengarkan pelatih agar berprestasi. Menjadi bagian dari kelompok dan belajar melakukan apa yang terbaik untuk tim menjadi salah satu manfaat berolahraga.
7.  Membantu Menentukan Target
Dalam olahraga, target akhir yang ingin dicapai adalah membawa pulang piala kejuaraan, memenangkan turnamen, dan mencetak skor maksimal. Namun, sebelum meraih itu semua, para pemain harus menguasai teknik dasar dan keterampilan olahraga. Melalui proses ini, olahraga memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak untuk menentukan tujuan jangka panjang dan pendek dalam hidup mereka.
8.  Membina Ketekunan
Anak-anak yang mengikuti berbagai kelas olahraga pasti punya kata-kata tertentu untuk menyemangati dirinya sendiri. Dan kata-kata ini biasanya  terbawa untuk menyemangati dirinya saat gagal melakukan berbagai hal. Anak yang gemar berolahraga sudah terlatih untuk menghadapi luka, kekecewaan, dan kekalahan. Mereka diajarkan untuk menghadapi kegagalan mereka dengan tenang, dan berusaha lebih tekun di pertandingan berikutnya.
9.  Menghindarkan Tindak Kriminalitas
Kosongnya beberapa jam di sore hari tak jarang membuat anak cepat bosan. Daripada keluyuran tak jelas, sebaiknya ajak mereka berolahraga karena hal ini bisa menghindarkan mereka dari pergaulan tidak benar, dan juga tindak kriminal.
10. Memberi Kebahagiaan
Bagaimanapun juga, olahraga adalah permainan. Permainan bertujuan untuk memberikan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Sebagai langkah awal memperkenalkan olahraga pada anak, ajak mereka berlari, melompat, melempar, menangkap, menyelam, berenang, dan lain-lain. Lakukan ini agar mereka tahu bahwa olahraga itu menyenangkan, sehingga lebih mudah membuat mereka berolahraga.
D.  JENIS OLAHRAGA BAGI ANAK
Pembahasan olahraga pada anak yang mengalami tumbuh kembang ini mencakup dua aspek. Aspek pertama merupakan latihan jasmani dan permainan yang mempunyai pengaruh terhadap stamina atau kesegaran jasmani. Beberapa latihan dapat berlanjut sebagai kegiatan rekreasi atau hobi. Aspek kedua merupakan latihan yang khusus, menyangkut prestasi pada pertandingan suatu cabang olahraga ( Smith, 1978).Sampai saat ini, kepustakaan tentang olahraga pada anak di Indonesia sangat jarang, meskipun disadari bahwa pembinaan olahragaharus dimulai sejak kanak-kanak.
Ada beberapa macam jenis olahraga bagi anak-anak yang harus dilakukan untuk menjaga kesegaran jasmani dan kesehatan tubuhnya yaitu perawaatan dalam posisi bayi, olahraga usia prasekolah, olahraga usia sekolah dasar, olahraga usia sekolah menengah. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis olahraga, yaitu:
1.   Perawatan Dalam Posisi Bayi
Macam posisi bayi dalam 3 bulan pertamasetelah lahir, memberi pengalaman latihan pertumbuhanyang berbeda. Beberapa penelitian ( Gleiss, 1970; Brackbiel et al, 1973), menunjukkan sikap terlentang membatasi persepsi mata, kurang latihan otot dan cenderung terdapat kelemahan sendi panggul. Kekurangan relatif aktivitas otot, merupakan suatu faktor penyebab deformitas tulang, terutama lengan, panggul dan tulang belakang.
Bayi mempunyai kecenderungan kembung karena usus yang relatif panjang dibanding panjang badannya dan otot perut yang masih lemah sehingga frekuensi muntah bertambah.
Perawatan dalam posisi tengkurap memberi latihan secara aktif; persepsi pandangan lebih luas, pertumbuhan tulang lebih harmonis dan tengkorak lebih bulat. Terjadi pertumbuhan kekuatan, otot tengkuk, lengan dan tungkai. Frekuensi paru-paru akan lebih meningkat karena interaksi kerja diafragma, otot dada dan perut yang lebih meningkat berkembang ( Hutchison et al, 1979). Pada posisi tengkurap maupun lentang, diperkuat oleh pertumbuhan otot perut, sehingga pemberian minum lebih mudah ( Yu, 1975; Blumenthal et al, 1979).
Pertama kali dalam latihan tengkurap, bayi secara spontan menggerakkan kedua tungkai ( frog position ) dan menangis. Selanjutnya bayi akan lebih banyak tidur dan kurang frekuensi menangis dibanding posisi terlentang. Bayi dalam beberapa hari dapat mengangkat kepala bereaksi, bereaksi pada suara dan dalam bulan pertamalengan sudah menahan kepala dan terangkat.
2.    Olahraga Bagi Usia Prasekolah
Seperti telah kita sepakati, sebaiknya olahraga dimulai sejak usia muda. Tetapi banyak yang belum tahu jenis olahraga apa yang harus dilakukan untuk anak-anak dalam berbagai usia, dan apa tujuan gerakan-gerakan yang dilakukan pada waktu melakukan olahraga. Banyak orangtua yang tidak menghiraukan apakah anakanya melakukan olahraga apa tidak, sehingga tidak heran jika banyak para pemuda baik pria maupun wanita yang kurang baik kesegaran jasmaninya. Ini semua akibat kurangnya pengetahuan mengenai manfaat olahraga bagi kesehatan.
Kita dilahirkan mempunyai kaki, namun untuk dapat berjalan membutuhkan suatu proses belajar, dari merangkak dilatih sampai bisa berjalan. Demikian pula halnya dengan berlari, melompat, melempar dan menangkap membutuhkan pula suatu proses latihan. Jika hal ini tidak dilatih sejak dini maka untuk seterusnya koordinasi tubuh tidak berkembang dengan baik.
a. Usia satu setengah tahun hingga dua tahun
Olahraga bisa dilakukan saat buah hati Anda mulai dapat bergerak, berjalan dan berlari dengan benar. Umumnya hal ini dilakukan saat anak berusia 1,5 hingga 2 tahun. Saat usia tersebut, anak dapat mulai diperkenalkan dengan olahraga yang dilakukan secara teratur. Anak dapat mulai dengan banyak bermain dan mempelajari hal baru yang mudah ditemuinya. Berikan semangat agar anak Anda aktif melakukan aktivitas fisik sejak usia dini.
b. Usia dua tahun
Di usia dua tahun, anak cenderung suka dengan hal yang tidak teratur, bebas dan tanpa peraturan. Anda dapat mengajaknya olahraga sambil bermain seperti berlari-lari kecil, mengejar mainan, mendorong ayunan, bermain air atau melakukan banyak gerakan yang menyenangkan namun juga dapat menyehatkan fisiknya.
c. Usia tiga tahun
Sedangkan anak pada usia tiga tahun mulai dapat mengubah arah gerakannya misalnya belok kanan, kiri, depan atau belakang. Dengan kemampuan seperti itu, Anda dapat mengajaknya lari-lari kecil sekitar 5-10 menit setiap harinya. Lakukan variasi kegiatan olahraga dengan mulai mengajarkan anak berenang, bermain baseball dan berbagai permainan lain yang memiliki aturan permainan.
d. Usia empat hingga lima tahun
Anak dapat bermain dalam aturan yang lebih kompleks. Ajaklah ia bermain dan belajar menggelindingkan bola, menangkap bola dan bermain sepeda walaupun pada umumnya mereka belum mampu membedakan daerah mana yang berbahaya untuk bermain. Untuk itu, katakan kepada sang anak agar jauhi jalan raya atau tempat yang asing baginya. Dalam hal ini, pengawasan Anda sebagai orangtua sangatlah diperlukan.
2.  Olahraga Bagi Usia Sekolah Dasar
a.  Usia enam sampai delapan tahun
Ketika anak mulai masuk sekolah dasar, fisik maupun mentalnya lebih matang. Pertumbuhan yang nampak sangat jelas dengan bertambahnya panjang lengan dan kaki. Koordinasi antara tangan dan mata serta kaki bertambah pula. Keberanianya juga lebih berkembang. Pengenalan lingkungan lebih luas dengan perkembangan sosialisasi dan berlatih bersama teman sekolah. Terutama gerakan keseimbangan dan koordinasi gerakan. Anak merasa mudah lelah dan perhatian untuk kelompok masih kurang. Meskipun dorongan dan nasihat diperlukan tetapi anak memerlukan kebebasan mengunakan kekuatannya. Apabila salah satu cabang olahraga dipilih sejak masa ini, terdapat kecenderungan dipertahankan untuk prestasi. Hal ini terjadi baik pada anak laki-laki maupum perempuan. Anak perempuanpun karena itu harus dibimbing untuk mengembangkan kekuatan badan bagian atas, dan sangat berguna untuk memelihara berat badanya.
Dalam permainan olahraga, anak-anak pada usia ini sudah siap untuk menggunakan alat pemukul seperti raket atau bat. Semua olahraga kompetitif menjadi sangat menarik baginya. Inilah waktu yang sangat baik untuk melatih senam. Tentunya harus dalam pengawasan pelatih yang baik dan sabar, karena ada beberapa gerakan yang menakutkan bagi anak pada usia ini, misalnya gerakan jungkir balik.
b.  Usia sembilan sampai dua belas tahun
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan peningkatan kekuatan. Anak putri waktu pertumbuhanya lebih awal 1-2 tahun. Koordinasi tangan mata lebiih baik, demikian pula gerakan otot yang kecil.
Dianjurkan memberikan sebanyak mungkin latihan cabang olahraga untuk mengembangkan kecepatan maupun gerakan dinamis (senam, lari cepat, loncat indah, tennis meja, basket, skating, dll). Anak berkesempatan mempelajari perinsip-perinsip dasar teknik dan alat tubuh secara keseluruhan.
Pada akhir usia ini terdapat perbedaan perhatian macam olahraga antara pria dan wanita dan anak memandang bahwa ukuran fisik menentukan. Berhasil atau tidaknya suatu latihan pada masa ini dapat mengakibattkan fiksasi menetap, hambatan, sikap negatif terhadap olahraga ( Astrand dan Rodahl, 1970; Vries, 1971; Bailey,1973; Morehouse; dan Miller, 1976).
3. Olahraga bagi usia sekolah menengah usia tiga belas sampai lima belas tahun
Merupakan masa penelitian diri sendiri terhadap latihan olahraga. Pertumbuhan jaringan telah berhenti pada masa ini, akan tetapi tulang dan ligamen belum cukup kuat untuk beban latihan yang berat. Kecelakaan sering terjadi pada tulang panjang di daerah discus epiphyseus ( Warl, 1979). Sedang frekuensi kecelakaan tinggi pada sepak bola dan angkat besi, rendah pada tenis dan berenang. (Sarrick & Requa, 1978)
 Lihat video, contoh pembelajaran olahraga pada anak usia dini atau SD. :)

 ( Sumber: Youtube.com )


BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
      Olahraga adalah segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada tiap-tiap menusia. Olagraga pada anak lebih ditekankan pada aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan, karena pada masa anak-anak merupakan masa dimana mereka sangat senang bermain. Manfaat olahraga bagi anak yaitu dapat membangun fisik dan mental yang baik bagi mereka.
Usia terbaik untuk melakukan stimulasi pada anak adalah sedini mungkin. Hasil yang optimal akan didapat bila anak sudah diberikan rangsangan tumbuh kembang saat ia masih di dalam kandungan usia 4 bulan dan setelah lahir hingga ia berusia 6 tahun. Namun pemberian rangsangan tumbuh kembang perlu dilanjutkan setelah anak berusia 6 tahun hingga usia 8 tahun. Tumbuh kembang menekankan pada 4 aspek kemampuan dasar anak yang perlu mendapatkan rangsangan yaitu: kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan berbahasa, serta kemampuan bersosialisasi (berinteraksi) dan kemandirian. 
         Dalam masa ini, yang diperlukan anak adalah kegembiraan dalam melakukan latihan olahraga. Setelah mereka beranjak dewasa baru lah diberikan latihan-latihan sesuai dengan proporsinya. Peranan Olahraga usia dini sebagai pembentuk dasar dalam membina atlit usia lanjut, dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi Olahraga Nasional maupun Internasional.

B.   Saran
Dalam mengajarkan olahraga pada anak, dianjurkan untuk tidak memberikan beban yang berlebih. Yang terpenting adalah anak mau bergerak dan merasa senang untuk melakukan olahraga.

Daftar Pustaka


http://penjaskes-pendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com/2010/12/peranan-olahraga-usia-dini.html

http://olahragauntukanak.blogspot.com
http://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-olahraga-anak-usia-dini.html

Ayo Jangan Mudah Menyerah !!!! ((((( Bravo Olahraga )))) !!!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar