Sabtu, 01 November 2014

Kebutuhan Istirahat dan Tidur




( Sumber : Google.com )


A.    PENGERTIAN
  • Istirahat merupakan  keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas kegelisahan (Narrow, 1967 : 1645).
  • Istirahat adalah kondisi dimana tubuh berada dalam status aktivitas yang rendah  dengan konsekwensi / dampak perasaan menjadi refreshed.
  • Tidur merupakan  suatu keadaan tidak sadar yang dialami seseorang, yang dapat dibangungklan  kembali dengan indra rangsangan yang cukup (Guyton, 1981 : 679.)
  • Tidur adalah status perubahan kesadaran sehingga memerlukan stimulasi dengan tingkatan yang berbeda untuk bangun.
B.     FUNGSI ISTIRAHAT TIDUR
  • Untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan kesehatan.
  • Instrospeksi diri, dimana tidur akan mengulang (review) kembali kejadian-kejadian sehari.
  • Mengembalikan organ tubuh kefungsi optimal secara fisiologis.
  • Tidur bangung secara jelas belum diketahui.
C.     KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR
Istirahat dan tidur merupakan  suatu kebutuhan bagi semua orang, untuk dapat berfungsi secara optimal maka setiap orang memerlukan istirahat tidur yang cukup. Begitu pula bagi orang yang sedang sakit, mereka juga memerlukan istirahat dan tidur yang memadai. Namun dalam keadaan sakit  kadang-kadang tidur seseorang biasanya terganggu akibat penyakit yang dideritanya, sehingga peran perawat sangat diperlukan guna membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan tidur klien.

D.    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISTIRAHAT TIDUR
Menurut Narrow, 1967 : 1645, rasa mengantuk seseorang dapat istirahat sewaktu mereka :
-    Merasa bahwa segala sesuatu dapat diatasi
-    Merasa diterima
-    Mengetahui apa yang sedang terjadi
-    Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan
-    Mempunyai rencana-rencana yang cukup memuaskan
-    Mengetahui adanya bantuan seaktu memerlukan

Faktor lain yang dapat mempengaruhi tidur :
a.   Pertumbuhan dan perkembangan
b.   Aktivitas
c.   Stress psikologis
d.   Motivasi
e.   Diet asam amino dapat meningkatkan tidur
f.    Alkohol
g.   Cafein  stimulasi sistem saraf
h.   Faktor lingkungan, lingkungan yang asing
i.    Gaya hidup
j.    Penyakit tertentu
k.   Obat-obatan

E.     FISIOLOGIS TIDUR

Terdapat 2 sistem  dalam medulla obolongata yang berperan dalam  aktivitas tiudr yaitu :
-  Reticular activitas system (RAS)
-  Bulbar Synchronizing region untuk mengatur siklus tidur
Stimulus pada corteks cerebri :
-    Hipotalamus : pusat pengawasan aktivitas involuntary
-    Neurotransmitter : noreefinefrine, acetylcholine dan fungsi hormon saat seseorang tidur.
Irama biologic tubuh yang kompleks:  
- Jika irama fisiologik & psikologis meningkat atau lebih aktif  individu bangun.
- Jika irama menurun individu tidur.

F.      TAHAP-TAHAP TIDUR
Penelitian membuktikan ada 2 tahap irama dari tidur, yang didasarkan pada pemeriksaan : EEG (Elektro Encepalografi), EOG (Elektro Ovculografi), EMG (Elektro Myografi), yaitu :
1. Tidur REM (Rapid Eye Movement = gerakan mata lambat), Adalah tidur dalam kondisi aktif (paradoksial).
a. Lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM.
b. Dewasa normal ; REM : 20% - 25% dari tidur malamnya.
c. Jika individu terbangun pada tidur REM, maka biasanya terjadi mimpi.
d. Tidur REM penting keseimbangan mental emosi dan berperan dalam  belajatr memory adaptasi.
Karakteristik tidur REM :
1.  Mata : dari back and forth quickly (cepat)
2.  Otot-otot : kendor, otot besar immobilisasi (paralisis)
3.  Pernafasan : irreguler, kadang lebih cepat
4.  Nadi : cepat dan irreguler
5.  TD : meningkat / fluktuasi
6.  Sekresi gastric : meningkat
7.  Metabolisme : meningkat, suhu tubuh naik
8.  Siklus tidur : sulit dibangungkan, masuk pada tahap II NREM
9. Saraf parasimpatis bekerja selama tidur REM. Dalam tidur REM diperkirakan terjadi proses penyimpangan  secara mental yang digunakan sebagai pelajaran adaptasi psikologis dan memory (Hayter, 1980)
2. Tidur NREM 9non rapid Eye Movement)
      Tidur NREM adalah tidur yang nyaman dan dalam
      Tanda tanda tidu4 NREM :
  • Mimpi berkurang
  • Keadaan istirahat
  • TD menurun
  • Kecepatan pernafasan  menurun
  • Metabolisme menurun
  • Gerakan nafas lambat
Tahap tahap tidur NREM :
a. Tahap I
-  Tahap transisi antara bangun dan tidur.
-  Relaks, masih sadar dengan lingkungan.
-  Otot involuntary.
-  Normal pada tahap ini berakhir hanya pada beberapa menit.
-  Mudah terbangun.
-  5% dari toatl tidur.
b. Tahap II
-  Individu jatuh pada tahap tidur ringan.
-  Proses tubuh terus menurun.
- Mata masih bergerak-gerak.
- Suhu tubuh terus dan metabolisme menurun.
- Berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit.
c. Tahap III
- Tidur dalam.
- Dibanbunkan tidak sukar.
- Pernafasabn menurun dan proses tubuh akibat didominasi sistem  saraf parasimpatik.
d. Tahap IV
Metabolisme lambat.
- Tidur semakin dalam
- Sulit dibangungkan jarang bergerak.
- Perubahan fisiologis.
- Nadi dan pernafasan menurun dan TD menurun.

G.    PROSES KEPERAWATAN ISTIRAHAT TIDUR
PENGKAJIAN
  1. Kebiasan Tidur
Waktu tidur dan banung, Jumlah jam tidur, Kualitas tidur, Apakah ada kesulitan untuk memenuhi tifdur, apakah sulit bangun pada saat tidur dan sulit untuk tidur lagi.
  1. Dampak tidur terhadap fungsi sehari-hari
Tingkat energi mampu melaksanakan aktiivtas sehari-hari, apa yang bisa anda lakukan untuk membantu tidur, apakah anda menggunakan obat-obatan untuk membantu tidur.
  1. Alat bantu tidur
Apa yang anda lakukan  sebelum untuk memenuhi tidur, apa yang bisa  anda lakukan untuk membantu tidur, apa anda pergunakan obat-obatan untuk membantu tidur.
  1. Tanda-tanda klinis kekeurangan istirahat tidur :
-              Mengungkapkan rasa capai.
-              Mudah tersinggung dan kurang santai.
-              Apatis.
-              Warna kehitam-hitaman pada skeityar mata, konjungtiva nerah.
-              Sering kurang perhatian.
-              Pusing dna kadang mual.
  1. Tahap-tahap perkembangan :
TINGKAT PERKEMBANGAN
POLA TIDUR NORMAL
  1.  BBL
  2.  Bayi
  3.  1 s/d 3 tahun
  4.  3 s/d 65 tahun
  5.  Akil balig
  6.  Dewasa muda
  7.  Dewasa pertemngahan
  8.  Dewasa tua (60 tahun keatas)
14 – 18 jam / hari
12 – 14 jam / hari
11 – 12 jam / hari
11 jam / hari
7  – 8,5 jam / hari
7 - 8 jam / hari
7– 8 jam / hari
6 jam / hari
  1. Faktor yang mempengaruhi tidur
  • Penyakit serta rasa nyeri
  • Keadaan lingkungan yang tidak nyaman dan tidak tenang
  • Kelelahan
  • Emosi tidak stabil
  • Jenis obat obatan
  • Alkohol
H.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Insomnia B/D stress, nyeri, ketidaknyamanan
2. Gangguan tidur
3. Cemas B/D tidak mampu untuk tidur
4. Gangguan rasa nyaman B/D penyimpangan tidur
5. Tidak efektifnya coping individual B/D insomnia
6. Gangguan konsep diri B/D efek penyimpangan tidur  hipersomnia
7. Risiko injury B/D narkolepsi.

I.       PERENCANAAN
a.      Tujuan perencanana adalah :
  • Memenuhi kebutuhan tidur.
  • Mencegah kelelahan.
  • Menjaga kesimbangan aktivitas tidur dan istirahat. 
  • Menghemat energi fisik dan mental dan emosional.
        b. Tindakan keperawatan antara lain :
1.  Pada bayi  siapkan tempat tidur yang nyaman dan lembut, datar.
2.  Posisi tidur diatur senyaman mungkin.
3.  Suhu ruangan diatur senaymaan mungkin.
4.  Lampu tidak langusng mengenai mata.
5.  Tubuh bayi diusahakan tetap kering dan nyaman.
6.  Dewasa : relaksasi sebelum tidur.
7.  Memberikan kesempatan kebiasaan-kebiasaan sebagai pengiring tidur.
8.  Posisi tidur nyaman.

J.       EVALUASI
1. Tidur 8 jam tanpa terbangun dna terjaga.
2. Mempunyai tenaga yang cukup untuk berjalan.
3. Menunjukkan keadaan mental dan emosional yang baik, tidak bingung dan mudah tersinggung.


Sumber :  
http://id.wikipedia.org/wiki/Tidur
http://silvianitaur.blogspot.com/2013/05/asuhan-keperawatan-istirahat-tidur.html
http://beequinn.wordpress.com/nursing/kebutuhan-dasar-manusia-i-kdm-i/kebutuhanistirahat-dan-tidur/
http://dianhusadayeny.blogspot.com/p/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur.html



 Ayo Jangan Mudah Menyerah !!!! ((((( Bravo Olahraga )))) !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar